Apa itu Branding di Era Digital?
Sebelum membahas mengenai branding, maka perlu juga membahas definisi marketing yang erat dikaitkan dengan branding. Marketing lebih menegaskan tentang pemasaran dan tekniknya, seperti pemasaran produk dan layanan sedangkan branding lebih menekankan tentang merk yang dikembangkan sehingga menciptakan sebuah hubungan emosinal.
Kekuatan branding akan berhasil setelah brand anda berhasil ‘menempel’ pada benak konsumen.
Contohnya : Produk Indomie. Indomie memiliki jingle atau kampanye musik dengan lirik “Indomie seleraku…” dengan branding yang kuat, masyarakat akan langsung mengetahui nama indomie hanya melaluii jingle tersebut.
Lalu bagaimana dengan branding pada era digital? Membangun merek yang kuat di era digital sangat penting. Tentu saja merek selalu penting, namun bila kita mempertimbangkan lingkungan online dan mengubah perilaku pengguna, kita dapat melihat keuntungan seperti:
- Branding adalah alat untuk mengembangkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Di dunia digital yang ‘ramai’, akan lebih kompetitif bahkan lebih merupakan tantangan sehari-hari.
- Biasanya, pada media digital dan online, pengguna memiliki akses atau dapat melihat referensi dari pengguna lain, sehingga nantinya akan mempengaruhi keputusan pengguna bersangkutan dalam membeli barang secara online.
- Selain iklan berbayar dan gratis, merek dengan melakukan branding secara digital, memiliki keuntungan dari dukungan media seperti komunitas
Ingatlah bahwa merek bukan hanya tentang produk atau layanan Anda, branding adalah tentang keterlibatan sosial, layanan pelanggan, proses penjualan.
Branding selalu tentang keterhubungan. Sedangkan Digital memperkuat hubungan bisnis anda, orang dan benda. Jadi, untuk mendapatkan hasil maksimal dari pemasaran digital Anda, pastikan bahwa Anda tidak hanya memperhatikan pentingnya membangun merek, namun juga pikirkan bagaimana pelanggan memandang merk dan aspek bisnis anda.
Sumber : www.mediavisioninteractive.com