Banyak yang tumbang, Ini Tantangan E-Commerce Indonesia di 2017
E-Commerce di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat signifikan, didukung dengan kemajuan internet serta perkembangan smartphone yang merajalela, kini banyak orang mulai memanfaatkan e-commerce untuk melakukan transaksi penjualan atau pembelian barang dan jasa.
Banyak E-Commerce yang lahir di Indonesia dan dikembangkan oleh anak bangsa dengan berbagai kelebihan masing-masing, mulai dari konsep C2C hingga B2B dengan berbagai tawaran layanan transaksi online yang aman. Namun pesatnya perkembangan e-commerce tersebut tentu menciptakan tantangan tersendiri. Regulasi untuk e-commerce indonesia di 2017 akan dipegang oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Bank Indonesia, KOMINFO, dan Kementrian Perdangan. Semua lembaga tersebut akan membuat peraturan serta kebijakan untuk mengatur e-commerce yang ada di Indonesia, terutama masalah pajak danĀ perlindungan konsumen.
Selain peraturan pemerintah, persaingan e-commerce di Indonesia juga patut di perhatikan. Hal ini karena banyak e-commerce yang memiliki konsep serupa namun tidak sama, masing-masing mencoba inovasi baru untuk menarik para konsumen. Jika tak kuat bersaing, e-commerce tentu akan gulung tikar.
Berbicara mengenai e-commerce tentu berkaitan juga dengan investor yang tertarik berinvestasi pada e-commerce yang ada. Namun faktanya, investor lebih tertarik dengan e-commerce yang telah maju serta memiliki pasar yang tidak sedikit. Hal ini tentu akan menjadi masalah pada e-commerce atau start-up kecil yang sedang berkembang.
Belakangan ini bahkan banyak e-commerce yang bergabung dibawah e-commerce besar atau istilah lain ‘akuisisi’. Kondisi ini akan menimbulkan ketidakseimbangan dari sisi modal antara yang diakuisisi dan yang tidak.
Dengan berbagai peraturan dan persaingan e-commerce di Indonesia, tentu inovasi, kreativitas dan persiapan matang dalam memulai bisnis perlu dilakukan oleh pelaku e-commerce agar bisnis dapat terus berjalan dan berkembang.
Source:
katadata.co.id
herosoftmedia.co.id