Hujan di Jalan Cokroaminoto selalu membawa nuansa yang beda. Begitu tetes pertama jatuh, jalan yang biasanya ramai langsung berubah jadi lebih tenang. Suara kendaraan meredam, lampu lampu toko memantul di aspal basah, dan seluruh suasana terasa lebih lembut dari biasanya.

Pengendara mulai memperlambat laju, sebagian berhenti untuk memakai jas hujan, dan sebagian lagi nekat menerobos derasnya hujan. Para pedagang menutup setengah lapak mereka, tapi tetap tersenyum pada siapa pun yang singgah berteduh. Ada kehangatan kecil yang muncul di balik rintik rintik hujan.

Jalan Cokroaminoto di saat seperti ini terasa punya cerita sendiri. Uap dari aspal yang basah, wangi tanah yang naik ke udara, dan gemericik air yang mengalir ke selokan menciptakan atmosfer yang menenangkan. Kota seperti berhenti sebentar untuk menarik napas.

Meski terlihat sederhana, momen hujan di sini selalu membawa kesan yang sulit dijelaskan. Ada keindahan yang tidak dibuat buat, seolah Bali sedang menunjukkan sisi paling lembutnya.

Suasana hujan di Jalan Cokroaminoto selalu berhasil membuat siapa pun yang melintas berhenti sejenak dan merasai heningnya.

Leave a Reply