
Pesona dan Nilai Luhur Arja Bali
Kesenian Arja merupakan salah satu warisan budaya yang memiliki nilai seni tinggi dan filosofi mendalam. Di tengah derasnya arus globalisasi, Sekaa Arja Chandra Nada dari Desa Adat Padangtegal, Ubud, terus berkomitmen menjaga kelestarian seni tradisional ini agar tetap hidup dan relevan di zaman modern.
Arja bukan sekadar pertunjukan drama tari, melainkan wujud ekspresi jiwa dan identitas masyarakat Bali. Dalam setiap pementasan, Arja memadukan unsur dialog, tarian, musik, dan humor, menghadirkan keindahan estetika yang khas serta pesan moral yang sarat makna.
Menjaga dan Mengembangkan Tradisi
Seperti yang diungkapkan dalam filosofi Bali, Arja wantah silih sinunggil kesenian tetamian panglisir jagat Bali sane patut kajaga, mawinan pinaka sinareng sami patut ngelestariang turmaning ngaryanin inovasi miwah revitalisasi sane anut ring aab jagat globalisasi mangda arja presida ngalimbak lan nenten punah ring zaman modern puniki.
Artinya, Arja adalah warisan luhur yang harus dijaga dan dikembangkan bersama, dengan cara menghadirkan inovasi dan revitalisasi agar seni ini tetap tumbuh di tengah perkembangan zaman.
Peran Seniman Muda
Keberadaan sekaa seperti Arja Chandra Nada menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Bali tidak hanya mencintai budaya leluhur, tetapi juga berperan aktif dalam melestarikan dan memperkenalkannya ke dunia. Melalui pementasan kreatif dan penuh semangat, mereka menjaga agar Arja tetap menjadi bagian dari denyut kehidupan budaya Bali.
πΈ Dokumentasi oleh TENTANG BALI (@arimbawasatria)
π Sekaa Arja Chandra Nada β Desa Adat Padangtegal, Ubud
π² Ikuti @balikami untuk cerita budaya, kesenian, dan tradisi Bali lainnya.