
Pagi di Gunung Batur selalu punya cara sendiri untuk menyapa. Saat cahaya pertama muncul dari balik bukit, siluet gunung perlahan membentuk dirinya tenang, anggun, dan terasa seperti halaman pembuka dari kisah lama yang tetap hidup sampai hari ini.
Udara dingin membawa aroma khas pegunungan, sementara kabut tipis melayang pelan di atas Danau Batur. Bukan sekadar pemandangan; ini adalah momentum yang bikin siapa pun berhenti sejenak dan mengambil napas yang lebih dalam. Alam seperti memberi ruang untuk refleksi sunyi, tapi penuh makna.
Gunung Batur di pagi hari adalah pengingat bahwa Bali memiliki dimensi lain selain gemerlap pariwisata. Ada kesederhanaan, ada tradisi, dan ada keteduhan yang tetap dijaga. Sebuah lanskap yang selalu berhasil bikin hati ikut merunduk hormat.