Penjor Bali
Penjor Bali

Ungkapan Suksma ring gunung, Amerta ring segara merupakan salah satu nilai filosofis mendalam dalam ajaran Hindu Bali yang menggambarkan hubungan harmonis antara manusia dan alam semesta. Secara harfiah, frasa ini bermakna syukur kepada gunung dan anugerah kehidupan dari lautan. Dua elemen alam ini tidak hanya dipandang sebagai simbol, tetapi juga sebagai sumber utama yang menopang keberlangsungan hidup.

Dalam tradisi Bali, gunung atau giri dianggap sebagai tempat suci bersemayamnya para dewa, leluhur, dan sumber tirtha yang memberikan kesuburan. Gunung menjadi lambang kesucian, keteduhan, serta kekuatan spiritual yang menjaga keseimbangan alam. Dari gununglah air mengalir, memberi kehidupan bagi sawah, ladang, dan seluruh makhluk yang bergantung pada kesuburan bumi.

Sementara itu, laut atau segara melambangkan tempat penyucian dan peleburan segala kotoran, sekaligus simbol anugerah kehidupan abadi. Laut menjadi sumber kekayaan, gerbang menuju keseimbangan, serta ruang bagi manusia untuk mengembalikan segala hal yang sudah tidak layak tinggal di dunia. Konsep ini menggambarkan bagaimana laut menghadirkan keseimbangan antara mengambil dan mengembalikan, antara hidup dan pelepasan.

Ungkapan ini pada dasarnya merupakan pengingat agar manusia selalu bersyukur atas anugerah alam, menjaga keselarasan antara gunung dan laut, serta menghormati keseimbangan kosmis yang menjadi dasar kehidupan. Melalui kesadaran tersebut, manusia diajak untuk hidup selaras dengan alam sebagai wujud bhakti kepada Sang Hyang Widhi.

Makna Suksma ring gunung, Amerta ring segara menjadi pesan abadi tentang pentingnya keseimbangan spiritual dan duniawi. Gunung memberi kesucian, laut memberi kehidupan, dan manusia menjadi penghubung yang bertugas menjaga keharmonisannya.

Bagi yang ingin membaca lebih banyak tulisan tentang budaya, filosofi, dan sejarah Bali, jangan lupa ikuti akun Balikami.

By Krisna

Leave a Reply