Diorama Monumen Puputan karya dari @marmarherrz
Diorama Monumen Puputan karya dari @marmarherrz

Monumen Peristiwa Puputan Badung kini memiliki wajah baru setelah proses pengerjaan beberapa bulan. Peresmian ini menandai hadirnya diorama karya Marmar Herayukti yang memvisualisasikan perjuangan rakyat Denpasar dalam mempertahankan kemerdekaan mereka melawan penjajah Belanda pada tahun 1906.

Peristiwa Puputan Badung merupakan bagian dari sejarah Bali yang heroik. Puputan sendiri berarti “perlawanan sampai titik darah penghabisan” di mana rakyat Bali memilih mati berani daripada menyerah pada penjajah. Monumen ini dibangun untuk mengenang keberanian dan pengorbanan mereka, menjadi simbol nasionalisme dan semangat mempertahankan martabat.

Diorama baru yang dihadirkan memberikan pengalaman visual yang lebih hidup dan edukatif. Setiap adegan menggambarkan suasana perjuangan, ekspresi pejuang, dan dinamika pertempuran dengan detail yang cermat. Latar belakang kota Denpasar tempo dulu, barisan pejuang yang teguh, dan elemen-elemen historis lainnya membuat pengunjung dapat merasakan atmosfer heroik yang sesungguhnya.

Keterlibatan seniman lokal, termasuk komunitas disabilitas, menambah nilai kemanusiaan dan inklusivitas dalam proyek ini. Diorama tidak hanya sebagai pajangan, tetapi juga media edukasi dan refleksi tentang sejarah, keberanian, dan persatuan.

Peresmian ini sekaligus menjadi ajakan bagi generasi muda dan masyarakat Bali untuk terus mengenang perjuangan leluhur serta menghargai nilai sejarah melalui karya seni yang hidup. Untuk cerita budaya dan sejarah Bali lebih lengkap, ikuti akun Balikami.

By Krisna

Leave a Reply