
Dalam dunia penerbangan, kode bandara adalah “alamat singkat” yang memudahkan identifikasi. Berikut adalah jenis-jenis kode bandara yang umum digunakan:
1. Kode IATA (3 Huruf) – Kode Komersial
- Contoh: CGK (Bandara Soekarno-Hatta), DPS (Bandara Denpasar), JFK (Bandara New York).
- Penggunaan:
- Ditampilkan di tiket pesawat, bagasi tag, dan papan informasi keberangkatan.
- Digunakan untuk reservasi, penjualan tiket, dan sistem maskapai.
- Cara Pemberian:
Biasanya berdasarkan nama kota/bandara (e.g., SIN untuk Singapura), tapi sering juga tidak jelas karena kombinasi terbatas (e.g., ORD untuk Chicago O’Hare).
2. Kode ICAO (4 Huruf) – Kode Operasional
- Contoh: WIII (Bandara Soekarno-Hatta), WADD (Bandara Denpasar), KJFK (Bandara New York).
- Penggunaan:
- Digunakan pilot, ATC, dan untuk perencanaan penerbangan.
- Penting untuk navigasi, komunikasi, dan dokumen penerbangan.
- Struktur Kode:
- Huruf pertama: Wilayah dunia (e.g., W = Asia Tenggara, K = Amerika Utara).
- Huruf kedua: Negara (e.g., I = Indonesia, J = Jepang).
- Huruf ketiga & keempat: Bandara spesifik.
3. Kode FAA (3 Huruf) – Kode Khusus Amerika
- Contoh: LAX (Los Angeles), ATL (Atlanta).
- Penggunaan:
Mirip dengan IATA, tetapi dikelola oleh Federal Aviation Administration (FAA) untuk bandara di AS. Umumnya sama dengan kode IATA.
4. Kode LAKSA (2 Huruf) – Sistem Lama
Penggunaan:
Kode peninggalan zaman sebelum IATA, sekarang sudah jarang dipakai.
Contoh: SN (Bandara Soekarno-Hatta), BTJ (Bandara Sultan Iskandar Muda).
Fakta Menarik Kode Bandara
- Kode Unik:
- BAND (Bandara Bandung): BDO bukan BAND.
- KUL (Kuala Lumpur): Diambil dari nama lama bandara (Kuala Lumpur).
- Kode Berulang:
Beberapa kota punya kode sama (e.g., STI untuk Santiago (Dominika) dan Samosir (Indonesia)).