
Warisan Leluhur yang Masih Terjaga
Desa Bugbug di Karangasem kembali menjadi sorotan dengan digelarnya Usaba Sumbu Manggung, salah satu tradisi sakral yang telah diwariskan turun-temurun oleh para leluhur. Upacara ini menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Bugbug, sebagai bentuk penghormatan terhadap kekuatan alam dan keseimbangan kehidupan.
Tradisi ini dikenal dengan suasananya yang penuh semangat dan khidmat, di mana masyarakat setempat berpartisipasi secara menyeluruh. Usaba Sumbu Manggung bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga perayaan kebersamaan dan rasa syukur atas kehidupan yang telah dianugerahkan.
Makna dan Filosofi di Balik Tradisi
Dalam pelaksanaannya, masyarakat membawa sumbu atau obor tradisional yang menjadi simbol penerangan batin dan kekuatan spiritual. Cahaya dari sumbu ini melambangkan harapan agar seluruh warga desa selalu berada dalam jalan terang, jauh dari kegelapan hati maupun bencana.
Tradisi ini juga menjadi momen penyucian diri dan lingkungan, selaras dengan keyakinan masyarakat Hindu Bali untuk menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan (Tri Hita Karana).
Perayaan Budaya yang Penuh Makna
Selain aspek spiritual, Usaba Sumbu Manggung juga menjadi ajang mempererat persaudaraan antarwarga. Kehangatan, gotong royong, dan rasa saling menghormati begitu terasa selama prosesi berlangsung. Inilah wujud nyata bagaimana tradisi mampu menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat modern.
📍 Desa Bugbug, Karangasem – Bali
📸 Cr: @icha_marsha_
📲 Ikuti @balikami untuk cerita budaya dan tradisi unik lainnya dari berbagai penjuru Bali.