Ayunan Jantra - Usaba Sambah di Desa Tengenan Pegringsingan,Karangasem,Bali
Ayunan Jantra - Usaba Sambah di Desa Tengenan Pegringsingan,Karangasem,Bali

Warisan Leluhur yang Masih Lestari

Setiap tahun, Desa Tenganan Pegringsingan di Karangasem, Bali, menjadi saksi pelaksanaan upacara sakral Ayunan Jantra, puncak dari rangkaian Usaba Sambah. Tradisi ini bukan sekadar upacara adat, tetapi warisan leluhur yang sarat makna kehidupan dan filosofi mendalam.

Upacara ini telah diwariskan secara turun-temurun sebagai bentuk penghormatan terhadap keseimbangan alam dan perjalanan hidup manusia. Bagi masyarakat Tenganan, Ayunan Jantra bukan sekadar pertunjukan budaya, melainkan simbol kesiapan generasi muda dalam menghadapi dinamika kehidupan.

Simbol Kedewasaan dan Keseimbangan Hidup

Dalam pelaksanaannya, para daha (remaja perempuan) menaiki ayunan besar yang digerakkan oleh teruna (remaja laki-laki). Gerakan naik-turun ayunan melambangkan perjalanan hidup manusia yang penuh perubahan — kadang di atas, kadang di bawah.

Makna mendalam ini mengajarkan bahwa setiap insan, baik laki-laki maupun perempuan, harus siap menghadapi setiap fase kehidupan dengan lapang dada dan keteguhan hati. Sama seperti bumi yang terus berputar, kehidupan pun akan selalu berputar membawa kebahagiaan dan tantangan yang silih berganti.

Tradisi yang Menyatukan Generasi

Lebih dari sekadar ritual, Ayunan Jantra menjadi simbol persaudaraan dan keharmonisan antara kaum muda di Desa Tenganan. Tradisi ini mempererat hubungan sosial, menjaga nilai kesopanan, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab di kalangan remaja sebagai penerus warisan budaya Bali.

Melalui pelestarian upacara seperti ini, masyarakat Tenganan berhasil menjaga identitas budaya mereka tetap hidup di tengah arus modernisasi.


📍 Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem – Bali
📲 Ikuti @balikami untuk kisah menarik lainnya tentang tradisi, budaya, dan filosofi kehidupan di Bali.


By Krisna