Warung Nasi Men Weti bukan sekadar tempat makan β€” ia adalah legenda kuliner yang tumbuh bersama denyut kehidupan masyarakat Sanur. Berdiri sejak tahun 1970-an, warung ini menjadi ikon kuliner Bali yang melekat kuat dalam ingatan para pencinta nasi campur khas Pulau Dewata.

Semua bermula dari sosok sederhana bernama Ni Weti, seorang perempuan Bali yang menjajakan nasi campur di tepi Pantai Segara Ayu, Sanur. Dengan pikulan dan tikar, ia menjual dagangan kepada nelayan dan warga yang datang menikmati sunrise. Dari sanalah aroma sambal pedasnya mulai menyebar, mengundang siapa pun yang lewat untuk mencicipi.

Kelezatan nasi campur Men Weti terletak pada perpaduan rasa yang autentik. Seporsi nasi disajikan bersama ayam sisit, telur pindang, lawar, sate lilit, sambal matah, serta kulit ayam goreng yang renyah β€” kombinasi sederhana yang memikat. Cita rasa pedasnya menjadi ciri khas yang tak tergantikan hingga kini.

Sejak kepergian Ni Weti pada tahun 2017, warung ini diteruskan oleh anaknya, Pak Komang, yang tetap menjaga resep asli peninggalan sang ibu. Meski tampil lebih modern dan tertata di dekat Pantai Segara Ayu, semangat tradisi dan cita rasa khasnya tak pernah pudar.

Kini, Warung Nasi Men Weti telah menjelma menjadi destinasi kuliner legendaris Bali, tempat di mana kelezatan, sejarah, dan budaya bersatu dalam sepiring nasi. Bagi siapa pun yang berkunjung ke Sanur, belum lengkap rasanya tanpa menyempatkan diri menikmati nasi campur ikonik ini β€” warisan rasa dari generasi ke generasi. πŸ›βœ¨

By Brian

Leave a Reply