
π Prosesi Ngerebong Kesiman: Digelar ‘Ngubeng’ di Pura Agung Petilan
Persiapan Hari Raya di Pura Agung Petilan
Prosesi Ngerebong Kesiman merupakan salah satu upacara keagamaan yang sangat dinanti dan memiliki nilai spiritual tinggi bagi masyarakat Hindu di Bali, khususnya di Denpasar. Acara sakral ini secara tradisional dilaksanakan di Pura Agung Petilan, yang terletak di Desa Adat Kesiman, Denpasar Timur, Kota Denpasar.
Tahun ini, Prosesi Ngerebong Kesiman akan dilaksanakan pada Redite Pon Medangsia, yang jatuh pada hari Minggu (7/12) mendatang. Pelaksanaan upacara ini selalu menarik perhatian karena kemeriahan dan kekhusyukan ritualnya, di mana ratusan pamedek (umat) akan berpartisipasi dalam upacara persembahan agung ini.
Pelaksanaan Upacara Secara “NGUBENG”
Hal yang membedakan pelaksanaan Ngerebong kali ini adalah keputusan untuk melaksanakannya secara βNGUBENGβ. Istilah Ngubeng dalam konteks upacara keagamaan berarti pelaksanaan ritual dilakukan secara tertutup atau hanya melibatkan pemangku (pendeta) dan prajuru (pengurus adat) inti saja, atau dalam skala yang sangat terbatas.
Meskipun dilaksanakan secara Ngubeng, esensi dan makna dari Prosesi Ngerebong Kesiman tidak berkurang sedikit pun. Ngerebong adalah manifestasi Ida Bhatara (Dewa/Dewi) yang berstana di pura untuk berkumpul dan memberkati umat. Ini adalah momen penting bagi Desa Adat Kesiman untuk memohon keselamatan, kesejahteraan, dan ketenteraman jagat.
Prosesi Ngerebong Kesiman – Makna Spiritual Ngerebong dan Keputusan Ngubeng
Ngerebong memiliki makna penyatuan kekuatan alam semesta, yang dilambangkan melalui berkumpulnya seluruh pratima (simbol dewa-dewi) dari pura-pura sub yang ada di sekitar Kesiman. Meskipun prosesi persembahan dan pementasan ritual akan disesuaikan dengan konsep Ngubeng, fokus utama tetap pada bhakti (pengabdian tulus) dan spiritualitas.
Keputusan pelaksanaan Ngubeng ini biasanya diambil untuk menyesuaikan diri dengan kondisi tertentu, namun tetap menjaga kelangsungan tradisi suci yang telah diwariskan turun-temurun. Dengan demikian, Prosesi ini tetap berjalan dengan hikmat di Pura Agung Petilan, memastikan warisan spiritual Desa Adat Kesiman terus terjaga.
“Kekuatan spiritual tidak diukur dari keramaian, melainkan dari kedalaman bhakti di hati. Ngerebong yang digelar ‘Ngubeng’ mengajarkan kita bahwa esensi persembahan sejati tetap utuh: ketulusan adalah jembatan terdekat menuju Yang Mahasuci.”
Kunjungi KOMUNITASKAMI
Ingin Tau Rental Mobil Terpercaya ?, Kunjungi BALIEXPLOREHOLIDAY.COM