Hari Tumpek Krulut adalah salah satu hari suci dalam tradisi Hindu Bali yang diperingati untuk memuliakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam perwujudan sebagai Dewa Iswara atau Kawiswara. Tumpek Krulut jatuh pada Sabtu Kliwon, wuku Krulut, yang datang setiap 210 hari menurut kalender Pawukon. Hari ini dikenal sebagai rahina tresna, yaitu hari untuk menumbuhkan kasih sayang dan keharmonisan bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.


Makna Spiritual Hari Tumpek Krulut

Secara tattwa, Tumpek Krulut adalah waktu bagi umat Hindu untuk memperhalus rasa, menenangkan pikiran, dan menumbuhkan vibrasi kasih sayang. Dewa Iswara identik dengan suara suci, kedamaian, dan keharmonisan batin. Karena itu, pada hari Tumpek Krulut umat diajak untuk memuliakan beliau sekaligus memperbaiki kualitas moral dan mental.

Tradisi ini juga mengingatkan manusia untuk menjaga hubungan baik dengan sesama, memaafkan, memberi perhatian, serta menjauhi sifat amarah dan iri hati. Tidak hanya antar manusia, tetapi juga kepada alam, hewan, dan lingkungan yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.


Rangkaian Perayaan Tumpek Krulut

  1. Persembahyangan di sanggah, merajan, dan pura keluarga.
  2. Pemaparan banten seperti pras mecaru kecil dan segehan.
  3. Permohonan tirta untuk menyucikan diri.
  4. Kegiatan sosial seperti gotong royong dan penyuluhan adat (di beberapa wilayah).

Bagi kamu yang ingin memahami rangkaian upacara lain dalam kalender Bali, kamu bisa membaca artikel upacara di laman berikut (https://komunitaskami.com/2025/10/23/upacara-ngeraja-swala-makna-dan-tujuan-upacara-dewasa-bagi-anak-perempuan-di-bali/):
[Contoh: Panduan Upacara Hari Suci Hindu Bali]

Untuk referensi budaya Bali yang lebih luas, kamu dapat melihat penjelasan resmi melalui tautan berikut (outbound link):
https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/mengenal-hari-suci-dalam-kalender-bali


Kenapa Tumpek Krulut Disebut Hari Kasih Sayang?

Karena esensi Tumpek Krulut menekankan tresna (cinta), susila (budi pekerti), dan tat twam asi (aku adalah kamu). Umat diajak untuk menghargai hubungan, memperkuat keharmonisan keluarga, dan saling memberi ruang untuk tumbuh dalam kebaikan.

Leave a Reply