Di lereng barat daya Gunung Agung, gunung tertinggi dan paling disucikan di Bali, berdiri dengan megah sebuah kompleks pura yang bukan hanya sekadar tempat suci, melainkan simbol spiritualitas, ketahanan, dan identitas budaya Bali. Itulah Pura Agung Besakih, yang kerap dijuluki sebagai “Ibu dari Semua Pura” (The Mother Temple).
Kedudukan Tertinggi dalam Kosmologi Hindu Bali
Besakih bukanlah satu pura tunggal, melainkan sebuah kompleks percandian yang sangat luas, terdiri dari 1 Pura Pusat (Pura Penataran Agung Besakih) dan 18 Pura Lain yang mengelilinginya (total sekitar 86 kuil!). Setiap pura didedikasikan untuk dewa, leluhur, atau kekuatan alam yang berbeda, mencerminkan kepercayaan Hindu Bali yang kompleks dan harmonis.
Sebagai pura terbesar, tertua, dan paling suci, Besakih menjadi pusat dari semua upacara besar keagamaan di Bali. Semua umat Hindu Bali, dari berbagai kasta dan wilayah, bersatu di sini untuk melakukan persembahyangan, terutama pada hari-hari raya besar.
Sejarah & Legenda yang Melekat pada Setiap Batu
Sejarah Besakih dipercaya telah dimulai sejak abad ke-8, menjadikannya situs yang sarat dengan lapisan waktu dan legenda.
- Asal-usul Spiritual:Β Konon, tempat ini telah digunakan sebagai tempat pemujaan oleh leluhur jauh sebelum pura-pura berdiri.
- Simbol Ketahanan:Β Pura Besakih telah beberapa kali menghadapi ujian besar, termasuk letusan Gunung Agung pada tahun 1963 yang menghancurkan desa-desa di sekitarnya. Ajaibnya, aliran lava berhenti tepat beberapa meter sebelum menyentuh pura. Peristiwa ini diyakini sebagai tanda kesaktian dan perlindungan dari para dewa, yang semakin mengukuhkan statusnya yang tak tergoyahkan.