Tradisi Siat Api atau perang api merupakan warisan budaya turun-temurun yang berasal dari Desa Adat Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Bali. Tradisi sakral ini kembali digelar pada Rabu, 26 Februari 2025, sebagai bagian dari rangkaian upacara besar Usaba Dalem, yang lebih dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Upacara Dodol.


Apa Itu Tradisi Siat Api?

Siat Api adalah ritual perang menggunakan api yang dilakukan oleh para pemuda desa. Api yang digunakan berasal dari sabut kelapa yang dibakar, kemudian dilemparkan satu sama lain sebagai simbol penyucian diri.

Tradisi ini bukan sekadar tontonan, tetapi mengandung makna spiritual yang sangat dalam.


Makna Siat Api: Pembersihan Sekala dan Niskala

Siat Api memiliki tujuan utama sebagai prosesi pembersihan sekala dan niskala, yaitu:

  • Sekala: membersihkan hal-hal negatif yang terlihat secara fisik.
  • Niskala: menetralkan energi-energi tak kasat mata yang dianggap mengganggu keseimbangan desa.

Ritual ini dipercaya membawa keselamatan, harmonisasi, dan kesejahteraan bagi seluruh krama Desa Adat Duda.


Bagian dari Upacara Usaba Dalem (Upacara Dodol)

Tradisi Siat Api merupakan rangkaian dari Upacara Usaba Dalem, yaitu upacara besar dan sakral yang digelar secara berkala oleh Desa Adat Duda. Masyarakat Bali lebih sering menyebutnya Upacara Dodol, karena dalam prosesinya terdapat berbagai simbol persembahan termasuk dodol yang menjadi bagian penting dari ritual adat.

Upacara ini berlangsung di pura setempat dengan melibatkan seluruh krama desa, menjadikannya salah satu upacara adat terbesar di kawasan Selat, Karangasem.


Kenapa Tradisi Ini Penting?

  • Menjaga warisan budaya turun-temurun masyarakat Desa Adat Duda.
  • Memperkuat spiritualitas dan kebersamaan antarwarga.
  • Menjadi bentuk syukur atas keselamatan dan keseimbangan alam.
  • Menarik perhatian wisatawan, namun tetap dijaga kesakralannya.

Kesimpulan

Tradisi Siat Api di Desa Adat Duda, Selat, Karangasem, yang kembali digelar pada 26 Februari 2025, adalah simbol kekuatan budaya Bali dalam menjaga keseimbangan sekala–niskala. Prosesi yang menjadi bagian dari Upacara Usaba Dalem (Upacara Dodol) ini menunjukkan bagaimana masyarakat mempertahankan tradisi sakral yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Leave a Reply