Diorama Monumen Puputan karya dari @marmarherrz
Diorama Monumen Puputan karya dari @marmarherrz

Monumen Puputan Badung kembali menjadi perhatian publik setelah diorama barunya resmi diperkenalkan pada 14 November 2025, bertepatan dengan hari raya Sugian Bali. Rekonstruksi ini bukan sekadar pembaruan visual, melainkan sebuah persembahan seni yang sarat makna, dikerjakan dengan ketelitian tinggi oleh Marmar Herayukti dan para seniman disabilitas yang terlibat dalam proses kreatifnya.

Diorama ini menggambarkan kembali momen heroik perjuangan rakyat Denpasar pada tahun 1906, ketika mereka memilih mempertahankan kehormatan dan martabat daripada tunduk pada penjajah. Adegan demi adegan disusun dengan komposisi yang kuat, memperlihatkan ekspresi, gerak, dan situasi pertempuran secara mendalam.

Bagian latar menggambarkan suasana Denpasar tempo dulu dengan tone warna yang senada dengan atmosfer sejarahnya. Bagian tengah diorama menampilkan barisan pejuang yang berdiri teguh menghadapi ancaman, menunjukkan keberanian, ketegasan, dan rasa persatuan. Tiap tokoh diperinci dengan tekstur dan proporsi yang dibuat seakurat mungkin agar tetap menghormati nilai sejarah.

Keterlibatan teman teman disabilitas dalam rekonstruksi ini memberikan dimensi baru yang lebih humanis. Kepekaan mereka terhadap detail visual dan sentuhan artistik menghasilkan elemen yang halus namun kuat, menunjukkan bahwa seni dapat menjadi ruang inklusi yang memberi kesempatan bagi siapa pun untuk berkarya dan berkontribusi.

Peresmian monumen ini menjadi momentum penting untuk kembali mengingat perjuangan leluhur, sekaligus membuka ruang apresiasi terhadap kreativitas tanpa batas yang dihasilkan melalui kolaborasi. Monumen ini bukan hanya tempat bersejarah tetapi juga ruang edukasi dan refleksi bagi generasi sekarang maupun mendatang.

Bagi yang ingin mengetahui lebih banyak tentang budaya, sejarah, dan peristiwa penting Bali lainnya, jangan lupa ikuti akun Balikami.

By Krisna

Leave a Reply