Baleganjur Badung PKB 2025
Baleganjur Badung PKB 2025

Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025 menjadi saksi atas kebangkitan dan kreativitas seni tradisional Bali, khususnya dalam ajang lomba Baleganjur. Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah dari Duta Kabupaten Badung, yang berhasil meraih juara 1 dengan tema “Perang Untek”. Garapan musikal ini tidak hanya menampilkan kekuatan ritmis dan harmoni tabuh, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam melalui lirik dan koreografi yang memukau.

🎭 Tema “Perang Untek”: Warisan Sakral dari Kiadan

“Perang Untek” diangkat dari tradisi sakral Desa Adat Kiadan, Kecamatan Petang, Badung. Tradisi ini dilaksanakan setiap Purnama Sasih Kepitu sebagai bentuk permohonan keselamatan bagi semesta dan ungkapan syukur atas kesuburan alam. Dalam pertunjukan ini, Komunitas Seni Jong Gembyong menggabungkan elemen-elemen musikal seperti ceng-ceng, reong, ponggang, dan gong dengan koreografi dinamis, menciptakan sebuah garapan yang tidak hanya menghibur tetapi juga sarat makna spiritual dan ekologis.

🎢 Lirik Sound Viral: “Om Swastiastu Awignam Astu”

Salah satu bagian yang mencuri perhatian adalah lirik pembuka yang berbunyi:

“Om Swastiastu Awignam Astu Sampun kaaatur ayah ayahan wali Rejang Catur, Baris Bojog, Gambang, ilen ilen mendakin Ida Bhatara lunga ring…”

Lirik ini mengandung doa dan penghormatan kepada para leluhur serta Dewa-Dewi, yang menjadi inti dari setiap pertunjukan Baleganjur. Penggunaan bahasa Bali yang kental dan penuh makna menambah kedalaman spiritual dalam setiap hentakan tabuh.

πŸŽ₯ Dokumentasi dan Visualisasi

Penampilan ini juga didokumentasikan dalam berbagai media, salah satunya dapat dilihat melalui video berikut:

JUARA 1 LOMBA BALEGANJUR REMAJA PKB 2025 – DUTA KABUPATEN BADUNG

Video ini menampilkan secara jelas bagaimana lirik dan musik berpadu dalam harmoni, menciptakan atmosfer yang magis dan menggetarkan hati para penonton.

🌟 Makna dan Pesan

Melalui garapan ini, Duta Kabupaten Badung tidak hanya menampilkan keindahan seni Bali, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan spiritual yang dalam. “Perang Untek” mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan menghormati leluhur sebagai bagian dari identitas budaya Bali.


By Krisna