Panggung Budaya Denfest pada pelaksanaan Denpasar Festival ke-18 kembali menjadi magnet utama pengunjung. Memasuki hari kedua, panggung budaya menghadirkan rangkaian pertunjukan seni tradisional Bali yang sarat hiburan sekaligus nilai pelestarian budaya.

Antusiasme masyarakat terlihat sejak awal acara. Area panggung dipenuhi penonton dari berbagai kalangan yang ingin menikmati suguhan seni khas Bali. Hari kedua dibuka dengan penampilan memukau dari Kecak Lebah. Pertunjukan ini menampilkan kekuatan vokal khas tari kecak yang dipadukan dengan gerak dinamis para penari.

Suasana semakin hidup saat Sanggar Seni Kathanada mengambil alih panggung. Penampilan mereka menonjolkan kekompakan, ketepatan gerak, serta ekspresi seni yang kuat. Sajian ini menjadi bukti bahwa Panggung Budaya Denfest menjadi ruang penting bagi sanggar seni untuk menampilkan karya terbaiknya di hadapan publik.

Puncak kemeriahan terjadi saat Bebondresan Dadong Rerod & Sengap tampil menghibur. Lawakan khas bebondresan yang dibawakan secara spontan berhasil mengundang tawa penonton. Di balik humor yang disajikan, terselip pesan sosial yang relevan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.

Melalui rangkaian pertunjukan tersebut, tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media edukasi budaya. Generasi muda diajak untuk mengenal, mencintai, dan melestarikan seni tradisional Bali.

Keberagaman penampilan di hari kedua menunjukkan komitmen Denpasar Festival ke-18 dalam menjaga keberlangsungan budaya lokal. Panggung Budaya Denfest menjadi bukti nyata bahwa seni tradisi tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman, sekaligus memperkuat identitas budaya Kota Denpasar.

Leave a Reply