Event Netijen Kite Festival kembali digelar pada Sabtu, 27 September 2025, dan tahun ini perhatian banyak pengunjung tertuju pada Seri Cotek Lawas. Kategori layang-layang klasik ini menjadi salah satu daya tarik utama berkat bentuknya yang sederhana, warna tradisional, serta teknik penerbangannya yang membutuhkan ketelitian. Tidak heran jika banyak orang datang khusus untuk menyaksikan penampilan kategori ini.
Sejak sore hari, suasana area festival mulai ramai. Peserta dari berbagai komunitas layang-layang hadir membawa karya terbaik mereka. Ketika lomba Seri Cotek Lawas dimulai, angin sore yang stabil membuat layang-layang terbang mulus ke langit. Pemandangan layang-layang lawas dengan warna tradisional yang mendominasi menciptakan suasana nostalgia yang jarang ditemukan di event modern.
Penonton terlihat sangat antusias. Setiap kali layang-layang naik lebih tinggi atau menunjukkan kestabilan yang baik, terdengar sorakan dan tepuk tangan dari area penonton. Banyak keluarga yang datang bersama anak-anak, menjadikan festival ini bukan hanya tempat kompetisi, tapi juga ruang hiburan dan edukasi tentang tradisi Bali.
Festival tahun ini juga semakin meriah dengan hadirnya area kuliner, musik tradisional, serta booth kerajinan lokal. Pengunjung bisa menikmati jajanan Bali sambil menonton kompetisi. Suasana hangat inilah yang membuat Netijen Kite Festival 2025 terasa lebih istimewa.
Bagi masyarakat Bali, Seri Cotek Lawas Netijen Kite Festival bukan sekadar kompetisi. Layang-layang lawas adalah simbol kreativitas, ketekunan, dan penghormatan pada tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Melalui festival seperti ini, nilai budaya tersebut tetap hidup dan terus diapresiasi.
Event ini menjadi bukti bahwa warisan budaya dapat tetap relevan. Dengan kombinasi kreativitas, komunitas, dan suasana hangat, Seri Cotek Lawas kembali menunjukkan pesonanya sebagai bagian penting dalam tradisi layang-layang Bali.