Gunung Batukaru, atau sering disebut Gunung Tapak, adalah gunung tertinggi kedua di Bali dengan ketinggian 2.276 meter di atas permukaan laut. Terletak di jantung Kabupaten Tabanan, gunung ini bukan hanya sekadar destinasi pendakian, tetapi juga merupakan gunung paling suci dalam kosmologi Hindu Bali, salah satu dari “Gunung Dewata” yang dijaga oleh roh-roh dan dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa.

Dikelilingi oleh hutan hujan tropis lebat yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat, Batukaru memiliki aura yang berbeda dari gunung-gunung lain di Bali. Jika Gunung Agung menampilkan keperkasaan dan kemegahan, Batukaru justru menyimpan kesan misterius, tenang, dan spiritual. Puncaknya hampir selalu diselimuti kabut tebal, menciptakan suasana yang hampir mistis—seolah-olah pengunjung sedang memasuki dunia lain, jauh dari hiruk pikuk Bali selatan.


Fakta Menarik & Unik Gunung Batukaru 🌟

1. Gunung Suci dengan Status Khusus dalam Hindu Bali 🙏

Gunung Batukaru dipercaya sebagai tempat bersemayamnya Dewa Mahadewa, manifestasi Tuhan dalam perannya sebagai pemelihara alam. Di lereng gunung ini berdiri Pura Luhur Batukaru, salah satu pura Kahyangan Jagat (pura paling suci di Bali) yang dibangun pada abad ke-11. Pura ini hanya dibuka untuk umat Hindu yang akan sembahyang, bukan untuk wisata umum, sehingga menambah aura kesucian dan eksklusivitasnya.

2. “Hutan Kabut” dengan Ekosistem Unik 🌫️

Karena tingginya curah hujan dan suhu yang dingin, Gunung Batukaru memiliki ekosistem cloud forest (hutan kabut) yang langka. Di sini, pohon-pohon sering tertutupi oleh lumut dan tanaman epifit, menciptakan pemandangan seperti di negeri dongeng. Spesies unik yang hidup di sini termasuk bunga Edelweiss Jawa dan berbagai jenis anggrek hutan yang hanya tumbuh di ketinggian tertentu.

3. Sumber Air bagi Seluruh Tabanan dan Sekitarnya 💧

Gunung Batukaru adalah menara air alami bagi Bali bagian barat. Dari lerengnya mengalir belasan sungai dan anak sungai yang mengairi sawah-sawah subur di Tabanan, termasuk sawah terasering Jatiluwih yang ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO. Sistem subak tradisional Bali sangat bergantung pada keberadaan Gunung Batukaru sebagai penyedia air yang konsisten.

4. Pendakian yang Berbeda dari Gunung Lain di Bali 🥾

Berbeda dengan pendakian Gunung Agung yang terkenal menantang, jalur pendakian Gunung Batukaru justru diawali dengan berjalan melalui kebun kopi dan perkebunan cengkeh milik warga. Pendaki akan melewati kawasan hutan produksi sebelum masuk ke hutan primer. Uniknya, pendakian biasanya dimulai sangat pagi (sekitar jam 4 pagi) agar bisa mencapai puncak sebelum kabut terlalu tebal.

Yang membuat Gunung Batukaru begitu istimewa adalah energi tenang namun kuat yang terasa sejak memasuki kawasannya. Suara alam—dari gemericik air, kicau burung, hingga desau angin melalui daun—menjadi lebih jelas terdengar di sini. Kabut yang tiba-tiba datang dan pergi menciptakan permainan cahaya dan bayangan yang memesona, sementara hawa dinginnya menyegarkan jiwa.

Bagi masyarakat Bali, Batukaru bukan sekadar gunung—ia adalah leluhur yang hidup, penjaga keseimbangan, dan sumber kehidupan. Bagi pengunjung, ia adalah tempat untuk menyepi, merenung, dan menyaksikan Bali yang masih perawan—jauh dari keramaian pantai dan klub malam.


By Gusde

Leave a Reply