Pura Sakenan merupakan salah satu pura penting di Bali yang memiliki filosofi mendalam bagi masyarakat Hindu, khususnya mereka yang hidup di wilayah pesisir. Filosofi Pura Sakenan menggambarkan tempat suci untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan yang berkaitan erat dengan laut, mangrove, dan sektor pariwisata. Pura ini diyakini sebagai pusat spiritual yang menjaga harmoni antara manusia, alam, dan kehidupan.
Tempat Memohon Keselamatan dan Kesejahteraan Laut
Pura Sakenan menjadi lokasi pemujaan bagi umat Hindu untuk memohon keselamatan, terutama bagi mereka yang bergantung pada laut. Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun, menjadi simbol betapa pentingnya lautan bagi kehidupan masyarakat Bali. Melalui doa dan upacara, umat berharap hubungan antara manusia dan alam tetap seimbang.
Peran Penting Mangrove dan Pariwisata
Selain lautan, mangrove juga memiliki tempat khusus dalam filosofi pura ini. Keberadaan mangrove yang mengelilingi kawasan Sakenan mencerminkan perlindungan alamiah yang menjaga ekosistem pesisir. Pura Sakenan juga secara tradisional dijadikan tempat memohon keselamatan bagi sektor pariwisata, karena pariwisata Bali sangat bergantung pada kelestarian laut dan alam sekitarnya.
Penjaga Segara Pakretih dan Ketenangan Samudra
Pura Sakenan diyakini sebagai penjaga Segara Pakretih, yang berarti ketenangan samudra. Peran ini menggambarkan bagaimana pura menjaga keseimbangan energi alam—menenangkan lautan, menjaga ekosistem, dan memberikan perlindungan spiritual bagi masyarakat pesisir.
Representasi Tema oleh STT Satya Karya
Mengangkat filosofi yang kuat dan penuh makna ini, STT Satya Karya menggunakan tiga warna utama sebagai simbol dalam tema mereka:
- Biru: Melambangkan ketenangan lautan, kedamaian, dan perlindungan yang diberikan oleh Pura Sakenan.
- Hijau: Menggambarkan keindahan mangrove yang menjadi aset penting dalam menjaga ekosistem pesisir serta daya tarik pariwisata Bali.
- Kuning: Menjadi simbol kesucian dan kemeriahan Hari Raya Kuningan, yang juga memiliki keterkaitan erat dengan pelaksanaan upacara di Pura Sakenan.
Melalui warna-warna simbolis ini, STT Satya Karya ingin menyampaikan makna mendalam tentang hubungan spiritual antara manusia dan alam, serta pentingnya menjaga warisan budaya dan lingkungan.
Kesimpulan
Filosofi Pura Sakenan bukan hanya tentang tempat pemujaan, melainkan gambaran harmonisasi antara alam, laut, mangrove, dan kehidupan masyarakat Bali. Dengan mengangkat tema ini, STT Satya Karya turut melestarikan nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur dan mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan alam untuk generasi mendatang.