
1. Berdasarkan Hak Akses & Penggunaannya
Ini adalah klasifikasi yang paling umum dan fundamental.
a. Public API (Open API)
- Seperti: Restoran umum yang terbuka untuk semua orang.
- Ciri Khas: Terbuka untuk para developer dan publik secara luas. Biasanya memiliki dokumentasi yang bagus dan proses pendaftaran (authentication) yang sederhana (sering menggunakan API Key).
- Tujuan: Untuk mendorong inovasi, membangun ekosistem, atau memonetisasi data/layanan.
- Contoh:
- Google Maps API: Untuk menyematkan peta.
- Twitter API: Untuk mengambil data tweet.
- Payment Gateway API (seperti Midtrans/Xendit): Untuk memproses pembayaran.
b. Partner API
- Seperti: Restoran di dalam klub eksklusif, hanya bisa diakses oleh anggota/mitra yang punya kartu keanggotaan.
- Ciri Khas: Aksesnya tidak terbuka untuk umum. Hanya mitra bisnis tertentu yang diberikan akses setelah melalui proses persetujuan. Integrasinya biasanya lebih dalam dan spesifik.
- Tujuan: Untuk mempererat kolaborasi bisnis dan mengintegrasikan sistem antara dua perusahaan.
- Contoh:
- API yang diberikan sebuah perusahaan logistik kepada mitra e-commerce-nya untuk terintegrasi langsung dengan sistem pengiriman.
c. Private API (Internal API)
- Seperti: Dapur internal dalam sebuah restoran, hanya untuk koki dan staf saja, tidak boleh diakses pelanggan.
- Ciri Khas: Dibuat dan digunakan secara internal oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menghubungkan berbagai sistem mereka sendiri. Meskipun privat, pengembangannya tetap mengikuti standar API yang baik.
- Tujuan: Untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kolaborasi internal antar tim pengembang.
- Contoh:
- API yang menghubungkan aplikasi front-end website bank dengan sistem backend database nasabahnya.
2. Berdasarkan Arsitektur dan Protokolnya
Kategori ini berdasarkan pada “bahasa” atau aturan yang digunakan API untuk berkomunikasi.
a. REST API (Representational State Transfer)
- Yang Paling Populer! REST adalah sebuah architectural style, bukan protokol. Ia sangat fleksibel.
- Ciri Khas:
- Menggunakan protokol HTTP dan metode standarnya seperti GET, POST, PUT, DELETE.
- Stateless: Setiap request harus mengandung semua informasi yang dibutuhkan server.
- Data biasanya ditukar dalam format JSON (ringan dan mudah dibaca).
- Kelebihan: Sederhana, fleksibel, dan didukung oleh hampir semua bahasa pemrograman.
- Contoh: Mayoritas Public API yang Anda gunakan adalah RESTful.
b. SOAP API (Simple Object Access Protocol)
- Yang Lebih Tua dan Formal. SOAP adalah protokol resmi dengan standar yang sangat ketat.
- Ciri Khas:
- Menggunakan XML untuk format pesannya.
- Memiliki WSDL (Web Services Description Language), sebuah dokumen yang mendefinisikan cara berinteraksi dengan API tersebut.
- Memiliki fitur keamanan dan transaksi bawaan yang kuat.
- Kelebihan: Sangat aman, terstruktur, dan andal, cocok untuk sistem enterprise seperti perbankan dan korporasi.
- Kekurangan: Lebih rumit dan berat dibandingkan REST.
c. GraphQL API
- The New Kid on The Block. Dikembangkan oleh Facebook, GraphQL adalah query language untuk API.
- Ciri Khas:
- Memungkinkan klien meminta data secara spesifik dalam satu request. Tidak seperti REST yang seringkali mengembalikan data berlebih (over-fetching).
- Klien bisa menentukan persis field data apa saja yang dibutuhkan.
- Kelebihan: Sangat efisien untuk aplikasi kompleks dan mobile yang butuh menghemat bandwidth.
- Contoh: API GitHub menggunakan GraphQL.
d. gRPC API (Google Remote Procedure Call)
- Cepat dan Modern. gRPC menggunakan teknologi HTTP/2 dan Protocol Buffers (format data biner yang ringkas) sebagai bahasa kontraknya.
- Ciri Khas: Sangat cepat dan ideal untuk komunikasi microservices internal atau aplikasi yang membutuhkan performa tinggi seperti streaming dan IoT.
- Kelebihan: Performa sangat tinggi, efisien, dan mendukung komunikasi dua arah (streaming).
Kesimpulan: Memilih API yang Tepat
Pemilihan jenis API bergantung pada kebutuhan:
- Untuk Kebutuhan Umum & Kemudahan: REST API adalah pilihan terbaik.
- Untuk Sistem Enterprise yang Memerlukan Keamanan Tinggi: SOAP masih relevan.
- Untuk Efisiensi Data & Fleksibilitas Query: GraphQL sangat cocok.
- Untuk Komunikasi Internal yang Cepat & Ringan: gRPC adalah jawabannya.