
Bayangkan sebuah pesawat komersial seberat 200 ton lebih—setara dengan sekitar 40 gajah Afrika—menghantam landasan pacu dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam. Tekanan yang luar biasa ini seharusnya dapat membuat ban biasa meletus seketika. Namun, ban pesawat justru dirancang khusus untuk menahan beban dan tekanan ekstrem ini.
1. Dibangun dari Material yang Sangat Kuat dan Fleksibel
Ban pesawat bukanlah ban mobil yang hanya dilapisi karet biasa. Ia adalah sebuah masterpiece teknik yang terbuat dari campuran karet sintetis berkekuatan tinggi yang diperkuat dengan lapisan nilon dan kawat baja (steel cords). Konstruksi berlapis-lapis ini membuatnya sangat kuat menahan beban vertikal yang besar, namun tetap cukup fleksibel untuk menyerap energi tumbukan saat mendarat tanpa hancur.
2. Tekanan Udara yang Sangat Tinggi
Jika ban mobil biasanya bertekanan 30-35 PSI (pound per square inch), tekanan ban pesawat bisa mencapai 200 PSI atau lebih, tergantung ukuran dan jenis pesawat. Tekanan tinggi ini justru menjadi kekuatannya. Bayangkan sebuah balon yang setengah terisi udara mudah pecah ketika ditekan, tetapi balon yang sangat kencang dan padat justru sangat sulit untuk dipecahkan. Tekanan internal yang sangat tinggi ini membuat struktur ban menjadi kaku dan tahan terhadap deformasi (perubahan bentuk) yang ekstrem.
3. Dirancang Khusus untuk Menyerap Energi dan Panas
Pendaratan menghasilkan dua hal: energi tumbukan dan panas akibat gesekan.
- Penyerapan Energi: Saat mendarat, ban mengalami kompresi hebat. Material dan strukturnya dirancang untuk menekan dan meregang guna menyerap energi tumbukan, mirip seperti peredam kejut.
- Tahan Panas: Pengereman yang sangat keras setelah mendarat menghasilkan suhu gesekan yang dapat melelehkan karet biasa. Ban pesawat dirancang dari senyawa karet khusus yang memiliki ketahanan panas yang sangat tinggi, sehingga tidak meleleh atau melemah secara instan.

Lalu, Apakah Ban Pesawat Bisa Pecah?
Bisa, tapi sangat jarang. Penyebabnya biasanya bukan karena beban pendaratan normal, tetapi lebih karena:
- Benda Asing: Terlindas benda tajam di landasan (FOD – Foreign Object Damage).
- Kelelahan Material: Ban yang sudah terlalu sering digunakan dan melewati batas umur layaknya.
- Pendaratan yang Sangat Keras: Pendaratan yang jauh melebihi batas toleransi desain.
Namun, bahkan ketika pecah, pesawat dirancang dengan sistem yang aman. Pesawat memiliki ban cadangan di roda yang sama, dan pilot terlatih untuk mendarat dengan ban yang rusak.