Mesangih, Tradisi Potong Gigi di Bali | kumparan.com

Mesangih atau potong gigi merupakan salah satu upacara sakral dalam tradisi Hindu Bali yang memiliki makna spiritual mendalam. Upacara ini menjadi simbol peralihan seorang remaja menuju tahap kedewasaan, bukan sekadar prosesi adat, tetapi juga perjalanan batin menuju kesucian dan pengendalian diri.

Salah satu hal menarik dalam upacara mesangih adalah larangan bagi peserta untuk menutup mata selama prosesi berlangsung. Hal ini bukan tanpa alasan — mata yang terbuka melambangkan kesadaran penuh, keberanian menghadapi rasa sakit, serta kesiapan untuk menyambut kehidupan baru sebagai manusia yang lebih dewasa.

Sebaliknya, jika mata tertutup, hal itu dianggap menyerupai orang yang telah meninggal dunia. Karena itulah, dalam mesangih, peserta harus tetap sadar dan terbuka, menandakan bahwa ia sedang menjalani proses penyucian diri, bukan perpisahan dengan kehidupan.

Melalui prosesi ini, setiap individu diingatkan untuk selalu waspada terhadap hawa nafsu dan sifat buruk yang diibaratkan sebagai “gigi tajam” dalam diri manusia. Dengan demikian, mesangih bukan hanya ritual adat, tetapi juga bentuk refleksi spiritual tentang keberanian, kesadaran, dan kesiapan menjadi pribadi yang lebih bijaksana. 🙏✨

By Brian

Leave a Reply