[ klinik mikrotik ] Load Balancing

Sebenarnya saya masih ragu perbedaan antara Load Balancing dan Fail Over. Logika sederhana saya berpikir kalo Fail Over itu adalah system yg otomatis akan berganti koneksi ke ISP kedua bila ISP pertama down.

Nah kasus yang terjadi di client kami adalah satu perusahaan yang memiliki dua ISP dan akan digunakan keduanya. Bila teknik Fail Over digunakan maka ISP yang digunakan otomatis cuma satu saja sedangkan ISP kedua bersifat cadangan yang hanya digunakan bila ISP pertama down.

Melihat kasus diatas, sepertinya teknik Load Balancing memang lebih tepat. Dari percobaan teknik Fail Over terdahulu yang saya dokumentasikan di blog ini juga, ternyata teknik itu kurang sempurna.

Terpaksa kami harus tanya sana tanya sini lagi, sampai akhirnya ketemu juga :

 

Kondisi :

1. Dua ISP ( Spe*dy dan Wireless )

2. Kedua ISP sama – sama digunakan dengan perimbangan 1:1

3. Eth1 ( Spe*dy ) = 192.168.1.1 ( gateway = 192.168.1.0 )

4. Eth2 ( Wireless ) = 192.168.2.1 ( gateway = 192.168.2.0 )

5. Eth3 ( LAN ) = 192.168.3.1

Caranya :

1. Set IP

”’/ ip address”’ 

add address=192.168.1.1/24 network=192.168.0.0 broadcast=192.168.0.255 interface=eth1 

add address=192.168.2.1/24 network=192.168.0.0 broadcast=192.168.0.255 interface=eth2

add address=192.168.3.1/24 network=192.168.0.0 broadcast=192.168.0.255 interface=eth3

2. Tambahkan Gateway dari kedua ISP secara manual

”’/ ip route”’ 

add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.0.1,192.168.2.0 check-gateway=ping

perimbangan balancing diatas adalah 1:1, bila ingin dirubah menjadi 1:2 maka cukup ditambahkan gateway secara berulang, misalnya 1 spe*dy dan 2 wireless sbb

”’/ ip route”’ 

add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.0.1,192.168.2.0,192.168.2.0 check-gateway=ping

3. Buatkan NAT keluar dari masing masing jalur keluar ( spe*dy dan wireless )

”’/ ip firewall nat”’ 

add chain=srcnat out-interface=eth1 action=masquerade

add chain=srcnat out-interface=eth2 action=masquerade

4. Ternyata dengan adanya routing manual ke masing – masing gateway dan ditambah metode check gateway dengan teknik ping justru membuat teknik load balancing ini sekaligus sebagai fail over.

Teknik ini baru kami uji cobakan dari kemarin, nanti hasilnya akan kami laporkan di blog ini juga. Jadi sabar nunggu ya… 😉