Sosial media saat ini tidak hanya digunakan sebatas berkomunikasi, namun juga menyebarkan informasi baik berupa teks, suara, gambar, dan video. Misalnya pada saat hendak menggunakan pesawat. Tak jarang banyak orang sering memotret kemudian mengunggahnya ke sosial media. Padahal tindakan tersebut berpotensi bahaya.

Peneliti dari perusahaan keamanan cyber yaitu Karstein Nohl dan Nemanja Nikodejevic mengungkapkan celah keamanan pada sistem yang digunakan untuk mengelola booking penerbangan. Setiap tiket memiliki kode booking yang tercatat pada Global Distributed Systems (GDS), GDS adalah sebutan untuk sistem yang mengelola booking penerbangan di seluruh dunia.

Bahaya Unggah Foto Tiket Pesawat ke Media Sosial, menurut kedua peneliti tersebut, dikarenakan semua GDS dibuat dari sistem lama dan hanya digabung dalam infrastruktur web modern serta masih menggunakan otentifikasi lama. GDS akan menandai sebuah tiket dengan beberapa kode digit berjumlah enam kode yang tercetak pada tiket. Hal ini akan menjadi masalah karena kode enam digit tersebut dapat digunakan untuk mengakses informasi pribadi pemiliknya. Tidak hanya informasi pribadi, bahkan peretas yang memiliki kode booking tersebut dapat mengubah jadwal penerbangan, membatalkannya atau menukarnya dengan hal lain. Sistem GDS juga tidak memiliki lapisan keamanan yang kuat dan tidak membatasi berapa kali orang melakukan pencarian identitas di dalamnya.

Peneliti tersebut mengungkapkan solusi dari masalah ini adalah perusahaan penerbangan perlu meningkatkan keamanan cyber, membuat akses ke riwayat penerbangan hanya bisa melalui IP tertentu, memasang captcha untuk menghalangi pembobolan dan mulai menerapkan standar kontrol internal pada sistem mereka.

Sumber : tekno.kompas.com