Google Maps merupakan peta online yang disediakan oleh layanan Google. Google Maps menampilkan hampir seluruh wilayah di bumi, terutama peta lalu lintas yang dapat di perbesar atau diperkecil tampilannya. Google Maps merupakan teknologi yang sangat membantu masyarakat modern saat ini dalam hal lokasi dan perjalanan.

Namun, bagaimana cara Google Maps bekerja untuk memperoleh citra yang ditampilkan pada situsnya? Ternyata Google Maps merupakan kombinasi dari database, gambar peta serta objek dinamis yang dibuat dengan beberapa bahasa pemrograman. Gambar yang muncul pada google maps merupakan hasil dari kombinasi database pada server google terhadap user dan menampilkan potongan gambar (gabungan) sesuai permintaan user. Gambar yang tampil merupakan tampilan gambar dengan ukuran 256 piksel kuadrat, dan tiap gambar tersebut mewakili longitude, latitude serta zoom gambar tertentu.

Hingga saat ini berbagai fitur Google Maps banyak dimanfaatkan orang seperti menampilkan gambar peta dalam berbagai bentuk mulai dari satelit hingga jalan, serta fitur street view yang menampilkan foto nyata jalanan dengan periode waktu tertentu. Hal yang tak kalah menarik adalah fitur penunjuk arah yang memungkinkan orang untuk pergi kemana saja tanpa perlu membawa peta konvensional.

Lalu bagaimana cara Google Maps memantau arus lalu lintas dan menyampaikan informasi tersebut pada pengguna? Ternyata Google memperoleh informasi lalu lintas melalui data pengguna yang dikumpulkan dengan memanfaatkan fitur Location yang diaktifkan pengguna. Data tersebut kemudian diolah secara realtime sehingga jumlah kendaraan pada suatu lalu lintas dapat diketahui.

Tentu saja teknologi ini bermanfaat untuk kemudahan dan keefisienan masyarakat di era modern, namun fakta bahwa sebenarnya Google telah memantau pergerakan masyarakat tentu perlu dijadikan perhatian. Apakah nantinya privasi masyarakat tidak ada lagi di era modern ini?

Sumber :
tekno.liputan6.com
agungpedia.com