Upacara sakral Ngerebong di Desa Adat Kesiman, Denpasar, merupakan salah satu tradisi keagamaan Bali yang paling unik dan sarat makna spiritual. Ritual ini biasanya digelar di Pura Petilan Pengerebongan dan telah berlangsung turun-temurun sebagai bentuk harmoni antara manusia, alam, dan para leluhur.
Ngerebong dikenal luas karena suasananya yang khusyuk sekaligus penuh energi spiritual. Pada puncak upacara, para pemedek (umat) yang berada dalam keadaan trance atau kerauhan akan melakukan ritual keliling wantilan sambil membawa keris, diiringi tetabuhan sakral dan doa-doa. Meski terdengar menegangkan, ritual ini selalu berjalan aman berkat pengawasan para pemuka adat dan kekuatan spiritual yang diyakini menjaga jalannya upacara.
Prosesi Ngerebong menjadi simbol penyucian diri serta memperkuat hubungan masyarakat dengan kekuatan niskala. Masyarakat Bali meyakini bahwa upacara ini membantu menjaga keseimbangan hidup sekaligus membersihkan aura negatif di lingkungan desa.
Selain maknanya yang dalam, Ngerebong juga menarik perhatian wisatawan karena nilai budaya dan spiritualitasnya yang kuat. Namun, sebagai upacara sakral, setiap pengunjung diminta untuk menghormati aturan adat, berpakaian sopan, dan menjaga ketenangan selama prosesi berlangsung.
Ngerebong bukan sekadar tradisi, tetapi wujud nyata warisan leluhur yang terus dilestarikan oleh Desa Adat Kesiman sebagai bagian penting dari identitas budaya Bali.