
Apa itu Bug pada Aplikasi? πͺ²β οΈ
Bayangkan Anda sedang menggunakan aplikasi pesan, tiba-tiba aplikasi keluar sendiri saat Anda mengirim foto. Atau, tombol “Beli Sekarang” di e-commerce tidak bereaksi saat diklik. Itulah yang disebut “bug” β kesalahan atau cacat dalam program yang menyebabkan aplikasi tidak berperilaku seperti seharusnya.
Asal-usul Istilah “Bug”
Istilah “bug” (serangga) populer setelah insiden tahun 1947 di Harvard Mark II computer. Seorang engineer menemukan ngengat terjepit di dalam relay komputer yang menyebabkan gangguan. Dia pun mencatatnya di log book: “First actual case of bug being found.”
Jenis-jenis Bug Umum:
- Crash Bug
Aplikasi tiba-tiba tertutup atau force quit - Functional Bug
Fitur tidak bekerja sesuai seharusnya
Contoh: Tombol “submit” tidak mengirim data - Performance Bug
Aplikasi lambat, freeze, atau boros baterai - Visual/UI Bug
Tampilan tidak sesuai: teks tumpang-tindih, warna salah - Security Bug
Celah yang bisa dimanfaatkan peretas
Mengapa Bug Tidak Bisa Dihindari 100%?
- Kompleksitas kode modern (jutaan baris)
- Interaksi dengan sistem eksternal
- Perangkat dan OS yang beragam
- Perilaku pengguna yang tak terduga
Dampak Bug:
- Frustrasi pengguna
- Kerugian finansialΒ (jika bug di aplikasi finansial)
- Penurunan reputasiΒ developer/aplikasi
Bug adalah bagian alami dari pengembangan software. Tidak ada aplikasi yang 100% bebas bug, namun developer bertanggung jawab untuk meminimalkan dan memperbaikinya secepat mungkin. Sebagai pengguna, Anda bisa membantu dengan melaporkan bug secara konstruktif! ππ§